Tanpa Junnah Umat Islam Senantiasa Teraniaya

Daftar Isi

 


Nasib umat akan terus terpuruk selama tidak ada junnah bagi kaum muslimin

Kaum muslimin akan selalu ditindas di mana saja


Penulis Masitha, S.Pd.I 

Praktisi Pendidikan


Siddiq-news.com, OPINI -- Saat ini, penderitaan kaum Muslim di berbagai belahan dunia masih terus berlangsung. Sebut saja warga Rohingya, yang mendapat serangan melalui pesawat nirawak atau drone saat mereka hendak melarikan diri dari Myanmar. Insiden tersebut telah menewaskan puluhan orang, termasuk keluarga dan anak-anak. Para saksi mata mengungkap bahwa beberapa korban yang selamat terpaksa harus mencari di antara tumpukan mayat agar menemukan dan mengenali kerabat mereka yang tewas atau terluka. (voaindonesia, 10/08/2024).

Gambaran itu didapatkan dari 4 saksi mata, aktivis dan seorang diplomat. Mereka turut menjelaskan bahwa pesawat nirawak telah menghantam keluarga yang sedang menunggu menyeberangi perbatasan ke negara tetangga Bangladesh. Adapun korban serangan mematikan terbaru di negara bagian Rakhine itu adalah adalah seorang perempuan yang sedang hamil tua dan putrinya yang berusia 2 tahun. Serangan brutal tersebut merupakan yang paling mematikan terhadap warga sipil di wilayah itu dalam beberapa minggu terakhir, di tengah pertempuran antara pasukan junta dan pemberontak.

Dari serangan ini, tiga saksi mata memberitahu Reuters pada Jumat bahwa Tentara Arakan adalah pihak yang paling bertanggung jawab, meskipun kelompok tersebut membantah tuduhan itu. Milisi dan militer Myanmar pun saling menyalahkan atas insiden tersebut. Reuters belum dapat memverifikasi jumlah korban tewas atau secara independen menentukan siapa yang bertanggung jawab. (voaindonesia, 10/08/2024)

Warga Rohingya telah lama menjadi korban penganiayaan di Myanmar, yang mayoritas penduduknya beragama Buddha. Penganiayaan berupa tindakan keras militer tersebut telah membuat lebih dari 730.000 penduduk Rohingya, meninggalkan Myanmar pada tahun 2017 lalu.

Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan, Sabtu (10/8), bahwa sedikitnya 90 orang tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung pengungsi di wilayah Palestina yang sedang terkepung. Badan tersebut mengungkap tiga roket Israel menghantam sekolah di kota Gaza. Insiden tersebut menggambarkan sebagai pembantaian yang paling mengerikan.

Menurut informasi yang beredar, tentara Israel telah menyerang teroris Hamas yang sedang beroperasi di dalam pusat komando dengan tepat dan kendali Hamas yang terletak di sekolah Al-Taba’een.

Serangan itu terjadi dua hari setelah pihak berwenang Gaza mengatakan lebih dari 18 orang tewas dalam serangan Israel terhadap dua sekolah lain di Kota Gaza, dan militer mengatakan pada saat itu mereka telah menyerang pusat komando Hamas. Israel bertekad untuk menghancurkan kelompok Palestina sebagai pembalasan atas serangan mereka pada 7 Oktober. Namun, Israel setuju untuk melanjutkan perundingan minggu depan atas permintaan mediator internasional menyusul diplomasi intensif yang bertujuan untuk mencegah konflik yang lebih luas di kawasan.

Muslim Rohingya kembali diburu dan dianiaya. Muslim di Palestina masih terus menjadi sasaran penjajah, dan hidup dalam kesulitan yang luar biasa. Mirisnya negara-negara Barat terus membela dan mendukung negara Zionis, menunjukkan standar ganda yang nyata, karena umat tidak mulia dan terhina. Nasib umat akan terus terpuruk selama tidak ada junnah bagi kaum muslimin. Kaum muslimin akan selalu ditindas di mana saja.

Sungguh berbeda dengan umat Islam yang mulia dan terhormat sejak Rasulullah membangun negara Islam di Madinah. Kebaikan terus berlanjut hingga saat Khilafah runtuh. Saatnya kembali membangun kesadaran umat agar Islam dan kaum Muslimin mulia dalam naungan Khilafah. Penyadaran ini tentu saja membutuhkan keberadaan kelompok dakwah Islam yang ideologis. Wallahualam bissawab. []