Hikmah Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw.

Daftar Isi

 
Pada akhirnya sosok teladan yang harus kita ikuti hanya Nabi Muhammad saw.. Manusia sempurna yang diutus Allah untuk seluruh manusia dan juga alam.

Oleh Verawati S.Pd

(Pegiat Literasi)

Siddiq-News.com, OPINI-Kelahiran Sang Nabi menampakkan kesucian diri

Alangkah indah permulaannya, juga indah penghabisannya

Hari kelahiran Rasulullah saat ada firasat bangsa perisa

Bahwa ada peringatan kepada mereka datangnya bencana dan siksa  

Bait di atas adalah bait dalam Qasidah Burdah yang diungkapkan Penyair Imam Bushiri, yang menggambarkan kelahiran Nabi Muhammad sebagai pembawa kabar gembira sekaligus pembawa peringatan. Bagaimana tidak? Kondisi saat itu terutama di wilayah Jazirah Arab dalam kondisi kelam atau dark politika. Keadaan masyarakat hidup dalam kebodohan, banyak kezaliman dan kesewenang-wenangan penguasa. Bahkan perkosaan, perjudian, dan mabuk hingga anak perempuan yang lahir dibunuh hidup-hidup sudah menjadi tradisi.

Kondisi ini akhirnya berubah 180 derajat. Masyarakat Arab menjadi bangsa yang disegani dan memimpin dunia, hingga Eropa. Semua ini berkat adanya  Rasulullah Muhammad saw. yang membawa risalah yang benar. Risalah tersebut adalah ajaran agama Islam yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Sempurna dan menyeluruh yang menjadi pemecah masalah kehidupan.

Tanda-tanda perubahan ini sudah ada sejak saat kelahirannya. Bahwa saat itu Mekkah dalam kondisi kering kerontang. Namun, menjelang kelahiran nabi Mekkah diguyur hujan, tanaman tumbuh subur dan hijau. Banyak peristiwa yang aneh atau ajaib lainnya yang terjadi. Terlebih ketika Muhammad tumbuh menjadi pemuda tampan dan berakhlak baik. Hingga mendapatkan julukan Alamin. Karena bisa menyelesaikan pertikaian di antara masyarakat arab seperti saat peletakan batu Hajar Aswad.

Selain itu, ada juga peristiwa yang menjadi peringatan. Di antaranya yaitu penyerangan pasukan gajah oleh Raja Abrahah, dengan ijin Allah pasukan tersebut bisa dikalahkan yaitu datangnya burung ababil yang membawa kerikil panas. Padamnya api sesembahan orang-orang Majusi dan robohnya bangunan Raja Kisra. Hal ini mengisyaratkan bahwa kehancuran itu akan datang bagi pelaku kebatilan dan kezaliman.

Muhammad Sebagai Teladan

Pada akhirnya sosok teladan yang harus kita ikuti hanya Nabi Muhammad saw.. Manusia sempurna yang diutus Allah untuk seluruh manusia dan juga alam. Teladan itu bisa diambil dari seluruh aspek kehidupannya. Baik individu, keluarga, masyarakat hingga sebagai kepala negara.  Ibunda Aisyah pernah ditanya bagaimana akhlak rasul, kemudian Aisyah menjawab bahwa akhlak rasul adalah Al-Qur'an. Artinya meneladani Rasulullah berarti mengamalkan isi Al-Qur'an. 

Secara individu, pribadi Rasulullah tidak ada yang meragukannya lagi.  Baik di kalangan umat Islam maupun musuh. Meski dicaci dan dibenci hingga mau dibunuh pada dasarnya musuh senang dan suka terhadap pribadi Rasulullah. Hanya saja apa yang dibawa oleh Rasulullah bertentangan dengan tradisi mereka. Hingga mereka harus membunuhnya. Jujur dan terpercaya adalah sifat yang melekat pada diri Rasulullah.

Dari sisi sebagai kepala keluarga, Rasulullah mencontoh sebagai pemimpin keluarga yang baik. Seorang suami dan ayah yang baik. Kalau hari ini ada yang namanya deep talk untuk membuat hubungan suami istri erat. Hal ini sudah Rasulullah ajarkan ratusan abad yang lalu. Bahwa rasul sebelum tidur ngobrol sesaat dengan anak dan istrinya. 

Tidak hanya itu, teladan Rasulullah pun ada pada sosoknya sebagai pemimpin negara. Bahwa Rasulullah ternyata bukan hanya sekadar seorang nabi dan rasul melainkan juga sebagai pemimpin negara. Saat hijrah ke Madinah beliau diangkat sebagai kepala negara. Mengatur dan mengurus masyarakat dengan aturan Islam. Beliau mencontohkan bahwa untuk mengurus masyarakat telah diatur oleh Islam. Baik urusan ekonomi, pendidikan, sosial, keamanan, pertahanan termasuk hubungan dengan luar negeri. 

Sistem pemerintahan ini tidak hanya dijalankan oleh Rasulullah, tetapi juga dilanjutkan oleh  Khulafaur Rasyidin dan terus berlangsung hingga masa kekhilafahan Turki Utsmani. Hingga umat Islam berhasil menguasai 2/3 dunia. Bukan sekejap, tapi memimpin dunia hingga berabad-abad lamanya. 

Demikian Islam yang dibawa oleh Rasulullah membawa harapan baru dan telah terbukti kebenarannya. Maka sudah saatnya hari ini pun umat kembali kepada Islam. Mengambilnya secara menyeluruh dan membumikannya dengan penerapan sistem pemerintahan Islam.

Maka di antara hikmah yang bisa diambil dari momen maulid ini adalah harapan itu masih ada. Meski kondisi umat Islam hari ini terpuruk, miskin, bodoh, terjajah dan kezaliman para penguasa terjadi di mana-mana, tetapi harapan untuk menjadi umat terbaik itu masih ada. Harapan untuk bangkit dan memimpin dunia kembali masih ada. Sebab, Umat Islam punya warisan Nabi yaitu Al-Qur'an dan As-sunah. Keduanya menjadi petunjuk untuk bisa bangkit kembali.

Selain itu, modal umat Islam untuk menjadi umat terbaik dan memimpin kembali dunia ini adalah kecintaannya pada Nabi Muhammad saw yang begitu besar. Terbukti peringatan maulid terus bergema. Geliat pengamalan hukum syarak secara kafah sudah muncul di mana-mana.

Oleh karenanya, keduanya harus senantiasa dihidupkan dalam diri umat Islam. Sehingga umat Islam mampu bangkit dan bersatu dalam bingkai Islam. Yakni penerapan Islam secara menyeluruh dalam setiap aspek kehidupan oleh seorang pemimpin Islam. Dialah Sang Khalifah. Pembebas negeri-negeri dari kekufuran menuju cahaya iman dan hidup dalam kegemilangan.

Selain itu, peringatan pun datang bagi pelaku kezaliman. Bahwa mereka akan hancur sebagaimana para pelaku kezaliman terdahulu. Kekuasaan yang mereka nikmati hari ini tidak akan kekal, pada saatnya akan sirna. 

Allah Swt berfirman dalam QS Al-Hajj ayat 45 bahwa “Maka betapa banyak negeri yang telah Kami binasakan karena (penduduk)nya dalam keadaan zalim, sehingga runtuh bangunan-bangunannya dan (betapa banyak pula) sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi (tidak ada penghuninya).”

Wallahualam bissawab. []