Gempa, Lebih dari Sekadar Bencana Alam

Daftar Isi

Gempa bumi adalah fenomena alam yang terjadi dengan izin Allah. Namun, kita tidak bisa menutup mata bahwa tindakan manusia turut berperan dalam terjadinya bencana ini


Oleh. Amalia Nurul Viqri

Kontributor Media Siddiq-News

 

Siddiq-news.com, OPINI-Pada tanggal 18 September 2024, telah terjadi gempa bumi dengan magnitudo 5,0 di wilayah Kabupaten Bandung, khususnya di Kecamatan Kertasari. Peristiwa ini mengakibatkan kerusakan yang signifikan pada berbagai infrastruktur, termasuk sekolah, puskesmas, dan rumah-rumah penduduk. Situasi ini menyebabkan kepanikan di kalangan warga, yang berlarian keluar untuk menyelamatkan diri, sementara anak-anak sekolah dipulangkan lebih awal.

Wilayah sekeliling juga merasakan getaran dari gempa tersebut. Setelah gempa utama, terjadi beberapa kali gempa susulan. Hal ini masih menjadi sumber ketakutan bagi masyarakat, terutama di daerah Kertasari.

Gempa bumi adalah fenomena alam yang terjadi dengan izin Allah. Namun, kita tidak bisa menutup mata bahwa tindakan manusia turut berperan dalam terjadinya bencana ini. Melalui gempa yang terjadi di berbagai tempat, Allah memberikan sinyal kepada kita. Mungkin ini adalah panggilan untuk kita agar makin mendekat kepada-Nya.

Seperti firman Allah,

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar.” (QS Ar-Ruum: 41)

Mari kita selami lebih dalam, tingginya tingkat kemaksiatan dan tindakan syirik menjadi salah satu faktor penyebabnya. Meskipun negara kita mayoritas beragama Islam, tetapi jauh dari prinsip-prinsip ajaran Islam.

Banyak pemuda yang terjerumus dalam kebiasaan buruk seperti mengonsumsi minuman keras, narkoba, bahkan terlibat dalam peredaran barang haram tersebut. Praktik riba makin merajalela, sementara pacaran hingga hamil di luar nikah dianggap hal yang lumrah. Kasus pembunuhan antara ibu dan anak, suami dan istri hanya karena masalah sepele pun makin sering terjadi. Dan masih banyak contoh lainnya yang mencerminkan keadaan ini. Mengapa semua ini bisa terjadi?

Sistem Sekularisme

Hal ini disebabkan oleh penerapan sistem sekularisme, yaitu pemisahan antara agama dan kehidupan sehari-hari. Agama hanya dianggap sebagai serangkaian ritual yang dilakukan dalam konteks ibadah, sementara dalam aktivitas sehari-hari, agama tidak lagi menjadi pedoman. Akibatnya, norma-norma yang kita anut makin menjauh dari ajaran agama dan lebih cenderung mengikuti pola yang ditetapkan oleh budaya Barat. Lalu bagaimana seharusnya?

Solusi Terbaik

Kembali kepada IsIam. Islam bukanlah sekadar agama biasa, ia adalah sebuah ideologi yang komprehensif. Islam menawarkan seperangkat pedoman yang mencakup segala aspek kehidupan, mulai dari hal-hal kecil hingga urusan besar, dari bangun tidur hingga pembentukan negara. Dalam setiap permasalahan, Islam senantiasa menawarkan solusi.

Al-Qur'an merupakan panduan hidup yang diturunkan langsung oleh Allah kepada Nabi Muhammad melalui perantaraan Malaikat Jibril. Setiap ayatnya diturunkan untuk memperbaiki kehidupan manusia agar dapat hidup dengan aman dan selamat. Islam pernah mencapai kejayaannya selama 13 abad. Sebuah pencapaian yang belum pernah dicapai oleh sejarah mana pun, kecuali oleh Islam itu sendiri.

Kita dapat belajar dari sejarah tersebut bahwa Islam dapat menjadi ideologi yang terbaik. Islam tidak hanya mengatur hubungan kita dengan Sang Pencipta dan diri sendiri, tetapi juga mengatur hubungan kita dengan sesama manusia, mencakup aspek sosial, ekonomi, pemerintahan, politik, pendidikan, perdagangan, pernikahan, sanksi, warisan, dan berbagai aspek lainnya.

Allah berfirman dalam Al-Quran:

Dan Kami turunkan kepadamu Kitab ini untuk menerangkan semua perkara” (An-Nahl: 89)

Dengan kata lain, Islam tidak hanya berkaitan dengan masalah spiritual, tetapi juga mencakup aspek politik. Islam merupakan keyakinan yang mencakup aspek spiritual dan politik sekaligus. Oleh karena itu, Islam dapat disebut sebagai agama sekaligus ideologi.

Oleh karena itu, marilah kita menjadikan Islam tidak hanya sebagai praktik ibadah spiritual semata, atau sekadar mengambil aspek-aspek yang mudah dan menyenangkan seperti memilih hidangan dalam prasmanan. Mari kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari di semua aspek kehidupan. Semoga Allah memberikan petunjuk dan keberkahan.

Wallahualam bissawab. []