Keberadaan Dokter Asing, Bagaimana Nasib Rakyat?
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi sehingga segala bentuk sarana prasarana harus dilengkapi
Negara akan menyediakan fasilitas lengkap dan dokter yang ahli dibidangnya
Penulis Mulyaningsih
Pemerhati Masalah Anak dan Remaja
Siddiq-news.com, OPINI -- Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa tujuan didatangkannya para dokter asing ke negeri ini bukan untuk ajang saingan. Ini permasalahan serius yang menyangkut keselamatan nyawa manusia. Untuk menyelamatkan 6000 bayi yang kemungkinan meninggal setiap tahunnya, 300 ribu terkena stroke, serta 250 ribu serangan jantung. (antara, 03/07/2024)
Adanya dokter memang begitu penting, di tengah bermunculannya ragam penyakit baru. Ditambah lagi, kesehatan ini menjadi sebuah kebutuhan pokok manusia sehingga wajib dipenuhi. Di sistem sekarang di mana kebebasan begitu diagungkan, maka akan sangat wajar jika semua bebas masuk tanpa adanya filter yang jelas dan akurat. Apalagi negeri ini menjadi salah satu anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Ditambah lagi, seluruh anggota WTO sebagai anggota GATS (General Agreement on Trade in Service). Dengan tujuan akan memperluas beberapa sektor di bidang jasa. Yaitu bisnis, budaya, distribusi, kesehatan, keuangan, kontruksi, lingkungan, olah raga, pariwisata, pendidikan, dan transportasi.
Melihat pada tujuan GATS tadi, maka kesehatan menjadi salah satu sektor yang akan diperluas. Dalam hal ini salah satunya adalah diperbolehkannya dokter yang berasal dari negara lain untuk membuka praktik di Indonesia. Ataupun sebaliknya, dokter Indonesia bisa membuka praktik di luar negeri. Bebas dilakukan selagi ia mampu dan mempunyai keahlian yang mempuni.
Kita dapat membayangkan jika ini mulai terjadi. Akankah dokter dari dalam negeri mampu bersaing dengan dokter luar negeri? Walaupun pada dasarnya Menteri Kesehatan menyatakan bukan 'ajang saingan', tetapi rasanya sulit untuk dihindarkan. Dalam kesehatan ini tidak main-main karena menyangkut nyawa manusia yang akan diselamatkan. Di negeri ini saja dapat kita hitung dokter spesialis. Artinya masih sedikit dokter yang ahli di bidang tertentu. Jika dokter spesialis luar negeri membanjiri Indonesia, bisa kita bayangkan bagaimana ke depannya. Tentu masyarakat akan memilih dokter yang mempunyai kapasitas bagus lagi mempuni, ini alamiahnya. Lantas, apa kabar nantinya dengan dokter Indonesia? Bisa jadi mereka akan kehilangan pasien dan buruknya mereka tidak mendapatkan tempat untuk praktik. Kemungkinan tersebut bisa saja terjadi melihat kondisi di negeri ini yang menjadi sasaran empuk. Karena negeri ini sedikit akan dokter spesialis ditambah lagi jumlah penduduk yang lumayan besar. Ini menjadi lahan basah bagi mereka.
Berbeda ketika Islam diterapkan dan kehidupan manusia. Sinergitas akan terjadi dan terus diwujudkan agar kemaslahatan umat dapat dicapai. Sebagaimana negara yang mempunyai tanggung jawab untuk meriayah seluruh masyarakat baik muslim maupun nonmuslim. Apalagi kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi sehingga segala bentuk sarana prasarana harus dilengkapi. Negara akan menyediakan fasilitas lengkap dan dokter yang ahli dibidangnya. Hal tersebut didukung dengan kas negara yang ada dalam baitulmal. Dengan begitu maka akan dengan mudah memberikan layanan kesehatan. Ditambah lagi berbiaya murah atau bahkan free alias gratis.
Jika kekurangan dokter, maka negara akan bekerja keras untuk mencarinya. Baik dari dalam negeri ataupun luar negeri. Tentunya dengan skema yang jelas dan akad yang sesuai dengan syariat Islam. Para dokter yang didatangkan dari luar negeri akan digaji sesuai dengan ketentuan yang ada. Dan para pasien tidak akan ditarik iuran lagi untuk membayar jasa dokter.
Di sisi lain, negara juga menyemangati para generasi penerus agar mau menjadi dokter pelayan umat. Mereka didorong dan diberikan reward jika berhasil memasuki jenjang perguruan tinggi. Karena dalam Islam, pendidikan pun tidak ditarik biaya karena diambil dari baitulmal untuk penyelenggaraannya. Alhasil, kemungkinan besar dari para remaja akan tersemangati dan belajar dengan tekun. Mereka akan berpikiran bahwa saya harus menjadi sosok yang bermanfaat bagi lainnya. Hal tersebut menjadi cambuk bagi mereka. Maka dengan begitu insyaAllah tidak akan kekurangan dokter, baik umum ataupun spesialis.
Hal tersebut dapat diterapkan manakala Islam hadir dalam kehidupan manusia. Seluruh persoalan kehidupan tentu akan dengan mudah diatasi tanpa menimbulkan persoalan lainnya. Semoga segera terwujud dan terlaksana. Wallahualam bissawab. []