Kasus Bunuh Diri Makin Tinggi, Islam Solusi

Daftar Isi

Masalah bunuh diri juga menggambarkan pendidikan hari ini begitu lemah

Tidak mampu mencetak generasi yang kuat imannya


Penulis Verawati S.Pd

Pegiat Literasi


Siddiq-news.com, OPINI -- "Sekarang ini adalah jaman edan, ora edan ora kedumen." Artinya kalau gak ikut edan gak kebagian. Kalimat ini sering kita dengar dan kita baca ataupun diucapkan untuk menggambarkan kondisi kehidupan saat ini. Hal ini wajar, karena tingkah laku manusia saat ini sudah kelewat batas. Banyak yang gila harta dan jabatan serta keluar dari norma. Semuanya karena manusia banyak yang terjebak oleh kehidupan duniawi.

Namun, ternyata pernyataan tersebut bukan hanya konotasi, tetapi benar adanya. Hari ini bukan saja penyakit biologis yang banyak muncul. Seperti diabet, kanker, HIV Aids dan lain sebagainya. Namun juga penyakit psikis atau gangguan mental/jiwa alias gila (edan). Bahkan negeri ini sudah berstatus darurat untuk penyakit kesehatan jiwa.

Indonesia saat ini mengalami darurat kesehatan jiwa. Mengacu pada data dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), sekitar 1 dari 10 orang di Indonesia mengidap gangguan mental. Dalam data yang sama, Riskesdas 2018 mengungkapkan bahwa lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun di Indonesia mengalami gangguan mental emosional. Selain itu, lebih dari 12 juta orang dalam kelompok usia yang sama mengalami depresi. (RSJ.acehprov (31/01/2024) 

Salah satu dampak yang muncul dari terganggunya mental adalah banyaknya kasus bunuh diri. Teranyar, kasus bunuh diri terjadi dua kali dalam sehari di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Korbannya berusia 30 tahun dan 42 tahun. Salah satu penyebabnya adalah adanya gangguan jiwa.(Detik.sumut, 04/07/2024)

Adapun wilayah terbanyak kasus bunuh diri yaitu di Bali. Data Pusat Informasi Kriminal Indonesia (Pusiknas) Polri menyebut laporan kasus bunuh diri di Bali sepanjang 2023 angkanya mencapai 3,07. Suicide rate atau tingkat bunuh diri dihitung berdasarkan jumlah kasus bunuh diri dibandingkan dengan jumlah penduduk. (CNNIndonesia, 02/07/2024).

Maraknya kasus bunuh diri menunjukkan lemahnya mental masyarakat. Secara fakta kehidupan dalam kapitalisme saat ini sangat berat. Beragam persoalan muncul di setiap sisi kehidupan. Terutama masalah ekonomi dan akidah. 

Masalah ekonomi misalnya, kemiskinan, PHK dan sempitnya lapangan kerja terus semakin hari semakin banyak. Harga makin tinggi dan daya beli masyarakat rendah. Hal ini berefek pada sisi lainnya, seperti sosial, keluarga dan hingga negara. Banyaknya orang terlilit Pinjol, game online dan judi online berefek pada pencurian, KDRT, perceraian, hingga pembunuhan, dan kriminalitas lainnya.

Begitu pula dengan akidah. Memberikan efek pada hilangnya keimanan yang berdampak pada individu yang lemah dan mudah berputus asa. Tidak lagi yakin atas pertolongan dan rezeki dari Allah Swt.. Terkikisnya keimanan ini tidak terlepas dari pengaruh  akidah yang dianut hari ini, yaitu kapitalisme sekular. Akidah ini menyandarkan kebahagiaan pada materi semata. Harta yang banyak, kedudukan yang tinggi, wanita yang cantik, dan lain sebagainya. Ketika itu tidak tercapai, timbul rasa tidak percaya diri yang akhirnya memunculkan ingin bunuh diri.

Masalah bunuh diri juga menggambarkan pendidikan hari ini begitu lemah. Tidak mampu mencetak generasi yang kuat imannya. Sebab pendidikan hari ini pun berbasis kapitalisme sekular. Target pendidikan hanya menghasilkan generasi yang siap kerja di pabrik atau jadi buruh semata. Secara mental mereka mental terjajah. Tidak memiliki mental penakluk. Saat ada masalah hidup, meski kecil dianggap persoalan besar. Betapa sering kita mendengar ada siswa yang bunuh diri gara-gara tidak dibelikan kuota atau handphone baru.

Jadi problemnya seperti lingkaran setan. Tidak ada ujung penyelesaian yang mampu diberikan. Justru kian hari lingkarannya makin kusut hingga maut terus terenggut begitu banyak. Cara keluar dari lingkaran setan berarti kita keluar dari sistem atau lingkaran tersebut yaitu memilih jalan lain yang berbeda. Yaitu membuang kapitalisme sekular dan mengambil Islam sebagai jalan keluar atas masalah tersebut.

Islam Solusi

Secara hukum, bunuh diri dalam Islam hukumnya haram. Sebagaimana firman Allah Swt. "Janganlah Kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah Maha  anganlah Penyayang kepadamu..." (QS An-Nisa: 29). Sehingga bagi orang yang beriman tidak akan melakukan hal tersebut.

Selain itu secara sistem, sistem Islam akan mampu menjauhkan individu terserang gangguan mental. Sebaliknya mendukung siapa pun untuk menjadi individu yang memiliki kepribadian Islam, matang tsaqofah/pemikiran Islam dan menguasai sains dan teknologi. Hal ini karena didukung oleh sistem politik, ekonomi, pendidikan dan juga sosial masyarakat Islam.

Selanjutnya Islam memiliki tiga pilar utama yaitu individu yang bertakwa. Dengan ketakwaan yang tinggi tidak mudah goyah hanya dengan persoalan sepele dan mengutamakan keridhaan dari Allah Swt..

Kedua, kontrol masyarakat. Di masyarakat dihidupkan sikap saling kontrol. Jika ada tetangga yang mengalami kesulitan, maka tetangga yang lainnya ikut membantu. Tidak dibiarkan ada yang berbuat maksiat atau pun mengalami kesulitan hidup

Ketiga yaitu negara. Negara dalam hal ini akan mengontrol siapa saja yang kesulitan secara ekonomi. Bagi yang miskin atau fakir, anak yatim dan sebagainya yang tergolong delapan golongan, mereka akan diberikan harta yang bersumber dari zakat. Juga akan mendapatkan harta lainnya yang bersumber dari kekayaan negara.

Dalam sistem ekonomi, Islam memberikan batasan yang jelas tentang kepemilikan harta. Sehingga tidak ada yang merasa dizalimi. Harta milik umum akan dibagikan kepada seluruh masyarakat. Sehingga semua rakyat bisa menikmati harta tersebut. Bisa dengan wujud hartanya langsung atau bentuk lain yaitu berupa fasilitas publik. Sehingga kemiskinan bisa ditangani.

Negara akan menyediakan lapangan pekerjaan dan memberikan modal usaha pada yang membutuhkannya. Dengan jalan seperti ini baik laki-laki sebagai suami ataupun istri akan merasa tenang. Sebab semua kebutuhannya terutama kebutuhan pokok bisa terpenuhi. 

Demikian sistem Islam menjadi solusi atas persoalan bunuh diri ini. Islam memberikan pencegahan yang sangat ketat. Karena negara mengatur pemerintahan dan masyarakat sesuai aturan Islam.  Aturan yang benar karena datang dari Sang Pencipta.

Wallahualam bissawab. []