Gelombang Pinjol di Kalangan Gen Z
Fenomena pinjol yang menjerat Gen Z terjadi bukan karena minimnya literasi atau edukasi, melainkan akibat penerapan sistem kapitalisme sekuler
Sistem pendidikan yang hanya mengukur keberhasilan dari segi materi dan standar kapitalistik
Siddiq-news.com, SURAT PEMBACA -- Miris, dikutip dari laman Infobanknews, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bahwa banyak Gen Z terjerat pinjaman online (pinjol). Hingga Maret 2024 terdapat 9,18 juta rekening pinjol dari kelompok masyarakat usia 19-34 tahun, dengan nilai pinjaman mencapai Rp28,80 triliun. Nilai pinjaman tersebut mengalami kenaikan hampir Rp2 triliun hanya dalam jangka waktu satu tahun.
Sebuah study juga menjelaskan bahwa kondisi ekonomi dua generasi yakni milenial dan Gen Z dianggap lebih buruk dibanding Baby Boomer ataupun X. Salah satu alasannya karena gaya hidup yang konsumtif dan hedonis. Dengan mengusung konsep ekonomi baru dan bebas dalam mengelola keuangan, mereka akhirnya kebablasan dari batas kemampuan keuangan masing-masing. Jalan pintas yang mereka ambil tak jarang adalah pinjol. Mereka hanya memperoleh kepuasan sesaat, sementara imbasnya begitu parah hingga mengakibatkan depresi dan kasus bunuh diri.
Lebih dari itu, fenomena pinjol yang menjerat Gen Z terjadi bukan karena minimnya literasi atau edukasi, melainkan akibat penerapan sistem kapitalisme sekuler. Sistem pendidikan yang hanya mengukur keberhasilan dari segi materi dan standar kapitalistik. Ditambah, sistem ekonomi kapitalisme yang berdampak pada kesenjangan dan kenestapaan.
Jika sebelumnya, generasi muda identik dengan cara berpikir yang logis, berpendidikan, dan kritis, justru yang terjadi sekarang adalah sebaliknya. Mereka banyak yang terjebak pada arus hedonisme dan budaya flexing. Mereka hanya berlomba-lomba mencari harta sebanyak-banyaknya dengan berbagai cara untuk mengejar kesenangan. Inilah sebagian problematik dari sistem kapitalisme yang berpangku pada segi manfaat dan materi.
Maka, cara untuk mengatasinya yakni harus dengan solusi sistemik pula. Menyingkirkan pola pikir kapitalis sekuler dan menggantinya dengan pola pikir yang logis dan mendasar. Perubahan pemikiran inilah yang harus menjadi agenda perjuangan umat. Umat harus bangkit melawan ideologi kapitalisme dan mewujudkan perubahan hakiki dengan sistem yang sesuai dengan fitrah manusia, menjaga akal, dan menentramkan hati. Penerapan sistem Islam secara menyeluruh yang berlandaskan pada aturan Allah Swt. inilah yang dibutuhkan umat sebagai solusi problematik kehidupan yang ada.
Galuh Metharia
Ngaglik, Sleman, DIY